Penulis: Nurhasanah, S. Pd
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim mengatakan karakter peserta didik diwujudkan melalui berbagai kebijakan yang berpusat pada upaya mewujudkan Pelajar Pancasila. Salah satu wadah yang bisa menyalurkan pembentukan karakter tersebut yaitu Gerakan Pramuka.
Profil Pelajar Pancasila memiliki 6 karakter yaitu ; 1). Beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, 2). Berkebhinekaan Global, 3). Bergotong Royong, 4). Kreatif, 5). Bernalar Kritis, 6). Mandiri. Melihat karakter yang terdapat pada Pelajar Pancasila tersebut di atas diperlukan suatu wadah di sekolah untuk mewujudkan penumbuhan karakter tersebut. Kegiatan Kepramukaan Indonesia bukanlah terlahir dari cerita yang pendek atau hanya sekedar dongeng tanpa ada wujud nyata dalam pembentukan karakter.
Sebelum bernama Pramuka yang merupakan singkatan Praja Muda Karana yang berarti jiwa muda yang suka berkarya, Gerakan ini mengalami banyak pergantian nama salah satunya Pandu Rakyat Indonesia. Sehingga pada tanggal 9 Maret 1961 Presiden sebagai mandataris MPRS mengumpulkan tokoh – tokoh dari Gerakan Kepramukaan Indonesia, presiden mengatakan bahwa organisasi kepanduan yang ada harus diperbaharui, aktivitas kependidikan haruslah diganti dan seluruh organisasi kepanduan yang ada dilebur menjadi satu dengan nama Pramuka. Peristiwa ini kemudian dikenal dengan Hari Gerakan Pramuka.
Mempelajari sejarah Gerakan Pramuka tumbuh dan berkembang membuktikan besarnya peran Gerakan Pramuka dalam Pendidikan dan membentuk karakter bangsa dalam mengukuhkan persatuan bela negara. Pemerintah sendiri terus berupaya untuk memajukan Gerakan Pramuka karena manfaat salah satunya untuk mencetak kepemudaan mandiri yang siap menghadapi segala tantangan baik yang datang dari dalam diri sendiri maupun lingkungan.
Kegiatan Pramuka di sekolah sangat penting karena dapat membentuk karakter peserta didik yang pancasilais karena Gerakan Pramuka sendiri memiliki prinsip-prinsip dasar sebagai berikut: 1). Iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, 2). Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya, 3). Mandiri, Peduli terhadap dirinya sendiri dan orang lain, serta 4). Taat terhadap Kode Kehormatan Pramuka. Dengan melihat prinsip dasar Pramuka di atas dapat kita lihat tujuan Pramuka dapat membentuk karakter Pelajar Pancasilais salah satunya mandiri. Pelajar mandiri yaitu pelajar yang bertanggungjawab atas proses dan hasil belajarnya.
Sasaran Pendidikan tidak hanya kecerdasan, ilmu dan pengetahuan, tetapi juga moral, budi pekerti, watak, nilai, perilaku, mental dan kepribadian yang tangguh, unggul dan mulia serta mandiri, inilah yang disebut karakter. Kurikulum mata pelajaran pada umumnya hanya mampu menjawab kemampuan akademis saja, sedangkan kemampuan sosial bermasyarakat serta pengembangan karakter tidak tercakup pada kurikulum tersebut. Hal inilah yang menjadi dasar pemerintah untuk terus mengembangkan Gerakan Pramuka sebagai ekstrakuler wajib di sekolah. Peran Gerakan Pramuka sangat penting dalam menerapkan nilai – nilai Pendidikan karakter kepada generasi yang akan datang.
Pemerintah mengimplementasikan Gerakan Pramuka dalam kurikulum Pendidikan. Walaupun Gerakan pramuka merupakan kegiatan non formal namun semua peserta didik di wajibkan untuk ikut aktif. Hal ini sesuai dengan Permendikbud. No. 63 Tahun 2014 tentang Ekstrakurikuler wajib Pendidikan Kepamukaan. Kepramukaan sebagai kegiatan Ekstrakurikuler wajib pada Pendidikan Dasar dan Menengah. Pramuka dalam kurikulum juga terintegrasi pada mata pelajaran. Hal inilah yang membedakan kegiatan ekstrakurikuler Pramuka dengan ekstrakurikuler yang lain.
Kegiatan Kepramukaan di sekolah terus digalakkan sejak dini dan dikenal dengan nama Pramuka Tingkat Siaga, dan di tingkat tertinggi dengan sebutan Pramuka Tingkat Pandega. Hal ini bertujuan untuk menanamkan nilai – nilai kemandirian sejak dini. Nilai kemandirian ini dibutuhkan untuk menjadi pribadi yang survival, bertahan hidup dan memiliki kesadaran akan diri. Mempelajari keterampilan untuk mandiri sejak dini merupakan dasar yang kuat untuk masa depan yang sehat dan bahagia.
Mengikuti Gerakan Pramuka Peserta didik diharapkan dapat tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dalam menghadapi berbagai situasi. Salah satunya pada masa sekarang ini, masa pandemi covid-19 dibutuhkan pribadi yang mandiri untuk bisa melewatinya. Keselamatan orang lain tergantung dari kesadaran diri untuk tetap mematuhi protokol Kesehatan. Kesadaran diri merupakan nilai yang harus dipupuk melalui kegiatan Pramuka.
Kemandirian dalam kegiatan Pramuka terus dibentuk, hal ini tercermin saat persami. Para peserta harus tidur di kemah dan jauh dari kasur yang empuk. Saat perkemahan para peserta harus mandiri, jauh dari orang tua dan tidak tergantung pada keluarga. Peserta akan menemukan peran masing – masing dalam kelompok atau regu dan belajar mandiri. Peserta akan diberikan berbagai tugas dan melalui kegiatan ini peserta akan memperoleh rasa kebebasan. Peserta akan bertanggungjawab atas tindakan diri sendiri dan ketika menjalankan peran bagi regu.
Dalam pelaksanaan kegiatan Pramuka, peserta didik tentunya memiliki minat yang berbeda – beda dalam mengikutinya. Hal ini ditandai dengan adanya kasus – kasus di sekolah yang mengalami penurunan minat, hal ini terlihat dari jumlah peserta saat Latihan dengan jumlah total peserta didik seluruhnya. Contohnya jumlah seluruh peserta didik di SMAN 1 Sakra Timur berjumlah 354 orang sedangkan yang aktif ikut kegiatan Pramuka hanya berjumlah 23 orang saja. Ini menunjukkan kegiatan Pramuka kurang diminati.
Beberapa faktor yang mempengaruhi minimnya minat peserta didik untuk mengikuti Pramuka di antaranya kesadaran peserta didik tentang manfaat yang akan didapat dengan mengikuti kegiatan Pramuka yang nota bene merupakan kegiatan ekstrakurikuler wajib di pendidikan dasar dan menengah sebagai salah satu wadah pembentukan karakter, serta faktor kualitas pelatih dan Pembina juga mempengaruhi. Kualitas pelatih dan Pembina juga perlu diperhatikan untuk meningkatkan kualitas kegiatan. Kualitas pelatih yang tinggi akan memudahkan pengelolaan kelas saat kepramukaan dilaksanakan.
Perkembangan Kepramukaan di sekolah sekarang ini harus mampu mengikuti perkembangan zaman untuk menarik minat peserta didik mengikutinya secara utuh. Tidak harus seperti dahulu yang berfungsi sebagai wadah penyalur kegemaran peserta didik yang suka melakukan kegiatan “outdoor” saja. Tidak demikian halnya dengan saat ini, banyak “provider” baru yang menyajikan kegiatan dalam program – program yang canggih. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi harus sejalan dengan nilai – nilai dan keterampilan peserta didik. Menu yang lama mungkin tidak pas maka diperlukan menu Pramuka yang lebih segar, bervariasi dan berinovatif.
Pada zaman ini, situasi saat pandemi sangat berbeda dengan situasi normal. Kita tidak diizinkan untuk berkumpul dan saling kontak tubuh secara langsung baik antar anggota maupun dengan pelatih. Dengan kondisi seperti itu maka diperlukan suatu sistem pembelajaran dan pelatihan yang baru untuk para anggota Pramuka. Salah satunya dengan melaksanakan latihan rutin dilakukan secara virtual menggunakan zoom meet. Dengan teknik ini diharapkan mampu menarik minat peserta didik.
Materi yang disampaikan dengan zoom meet tidak hanya sekedar diskusi dan informasi yang membosankan saja akan tetapi disajikan materi yang menggugah rasa senang dan semangat. Banyak kegiatan yang bisa menarik minat para anggota untuk tetap ikut kegiatan ini secara utuh. Contohnya pelatih bisa memberikan tutorial pembuatan pioneering untuk binatang, tangga, tempat makan, tempat duduk dan lain sebagainya. Tidak hanya pelatih yang aktif tetapi peserta juga harus aktif. Pelatih memberikan tutorial pembuatan salah satu model pioneering dan para anggota diberikan kesempatan untuk mencobanya.
Namun sebelum ke kegiatan inti, Pelatih mengajak para anggotanya untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya, berdoa, serta membaca Dasa Dharma. Selanjutnya untuk penerapan materi yang sudah disampaikan para anggota diberikan kesempatan untuk mempraktikkan materi yang sudah disampaikan. Kemudian peserta didik diberikan tugas mandiri membuat hasil pioneering mereka, dibuktikan dengan video pembuatan pioneering. Sistem pembelajaran seperti ini di harapkan bisa meningkatkan minat peserta didik untuk mengikuti kegiatan Pramuka pada masa pandemi ini. Semakin tinggi minat Peserta didik untuk mengikuti kegiatan Pramuka maka akan mencetak Pelajar mandiri yang berkarakter pelajar Pancasila yang siap menghadapi segala situasi, tetap berjuang walau apapun yang sedang dan akan terjadi.