Home > Opini > CIJIPIR, MAKANAN KAMPUNG

CIJIPIR, MAKANAN KAMPUNG

Penulis: INTAN RIZKI WIDYA ASTUI

Siswa Kelas XII IPA2

  1. Latar Belakang

Kecipir merupakan jenis tanaman merambat yang banyak ditanam di perkarangan rumah. Karena banyak ditanam masyarakat, tanaman ini sering diistilahkan sebagai tanaman kampung.

Biasanya masyarakat di pedesaan menjadikan pucuk dan polong mudanya sebagai sayuran. Banyak yang tak mengetahui, ternyata tanaman kampung ini mengandung sejuta manfaat untuk kesehatan. Tanaman yang termasuk indigenous  anggota suku Fabaceae (Leguminosae).

Kecipir mempunyai nama Latin (Psophocarpus tetragonolobus) sebenarnya telah menyebar di seluruh Indonesia. Nama tanaman tersebut berbeda di setiap daerah. Di Lombok kecipir dikenal dengan sebutan kacang botor atau kacang kedokaq. Sedangkan dalam bahasa Inggris dikenal dengan sebutan Asparagus Bean, Asparagus Pea, Goa Bean, Princess Bean, Wing Bean, Four-angel Bean, Winged Bean, atau Pois Carre.

Meski kecipir sudah dikenal di Lombok dan di Nusantara sekalipun, ternyata tanaman ini bukanlah asli tanaman Indonesia. Ada yang mengatakan asal usul kecipir dari Afrika Tropis maupun dari Papua Nugini. Walaupun kecipir sudah ada sejak zaman dahulu. Namun tidak sedikit yang mengetahui bagaimana bentuk tanamannya. Sebenarnya kecipir sangat mudah ditemui di pedesaan. Bentuk tanamannya merambat, memanjat atau membelit, membentuk semak yang menahun.

Di era modern, kecipir seperti seperti anak tiri. Pasalnya, tanaman ini dinilai kurang komersial. Apalagi disinyalir kandungan gizinya rendah dibandingkan dengan kacang-kacangan lain. Akibatnya kurang diperhitungkan sebagai sumber pangan seperti padi, jagung, kedelai, kacang tanah dan sebagainya. Namun berbagai fakta telah mengungkapkan bahwa kandungan gizi terdapat dalam tanaman kecipir sangat baik untuk kesehatan dan sumber pangan. Tidak hanya buahnya yang hanya sebagai lalapan atau campuran pecel atau beberok makanan khas dari Lombok tetapi daun dan biji dari kecipir ternyata bisa dimanfaatkan dan memiliki protein, lemak maupun karbohidrat yang tinggi sebagai sumber pangan. Untuk biji kecipir terdapat kandungan proteinnya rata-rata 33,6%, lemak 17,5% dan karbohidrat mencapai 30%. Selain itu biji kecipir juga mempunyai kadar asam amino essensial yang tinggi.

  • Cijipir (Cokelat dari Biji Kecipir)

Cijipir atau cokelat dari biji kecipir adalah suatu olahan makanan manis yang berbahan dasar biji kecipir yang sudah kering sebagai inovasi baru, dimana makanan ini diperuntukan untuk semua kalangan karena terdapat banyak kandungan gizi yang baik untuk kesehatan tubuh. Kita ketahui bahwa cokelat adalah satu makanan yang sangat digemari masyarakat Indonesia karena rasanya yang khas dan manis mampu menghipnotis semua orang, namun tak semua bisa memakan cokelat.

Cokelat atau Coklat (Inggris : Chocolate) adalah hasil olahan dari biji kakao ( theobroma cacao) yang tumbuh pertama kali di hutanAmerika Selatan dan Amerika Tengah (Morganelli, 2006). Mengapa demikian? Jawabannya adalah karena harga cokelat yang digolongkan mahal dan tidak terjangkau sehingga tidak semua kalangan dapat merasakan makanan tersebut. Sehingga terdapat ide untuk membuat cokelat dari biji kecipir. Sehingga yang semuanya cokelat terbuat dari bahan dasar biji kakao dapat dibuat dari bahan biji kampung atau biji kecipir.

Olahan biji kecipir ini dapat mencegah dan menyembuhkan penyakit gatal-gatal, menurunkan kadar glukosa, mengobati anemia serta menjaga fungsi otak manusia dengan baik. Hal ini karena biji kecipir memiliki kandungan Thiamin atau vitamin B1 yang dibutuhkan untuk mencegah dan mengobati penyakit.

Menurut Haryoto (2016), “Biji kecipir (koro kecipir) dengan berbagai jenisnya merupakan legume yang memiliki nutrisi lengkap (protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral) dengan jumlah yang memadai. Biji kecipir merupakan jenis biji-bijian yang terdapat dipolong tua buah kecipir. Kandungan gizi alam biji kecipir sama dengan kandungan gizi pada kedelai dan harga biji kedelai relatif lebih murah daripada kedelai”.

Dalam penelitian salah satu ilmuwan akan memanfaatkan jenis kacang-kacangan yaitu biji kecipir sebagai inovasi baru  yang dapat dimanfaatkan olahan karena memiliki kandungan protein 29-40% per 100 gram biji kecipir (Amoe et.all., 2006). Kualitas protein yang tinggi dari biji kecipir sudah dibuktikan dalam penelitian. Campuran kecipir dengan gula atau glukosa dapat memperkaya kandungan.

DAFTAR PUSTAKA

eprints.ums.ac.id 2019. Kecipir.  Tanggal 13 Desember 2020

m.liputan6.com 2019. 7 fakta unik coklat. Tanggal 15 Desember 2020

m.liputan6.com 2019. 10 manfaat kecipir untuk kesehatan.  Tanggal  13 Desembe 2020-12-17 tabloidsinartani.co m 2018. Kecipir tanaman kampung. Tanggal 13 Desemver 2020-12-17

Leave a Reply