Home > Opini > MENINGKATKAN KESADARAN SISWA DALAM MENJAGA FASILITAS SEKOLAH

MENINGKATKAN KESADARAN SISWA DALAM MENJAGA FASILITAS SEKOLAH

Penulis: NURHIDAYATI (XII IPA 1)

          SMAN 1 Sakra Timur merupakan satu satunya sekolah yang menyandang status negeri di kecamatan Sakra Timur. Sekolah ini biasa disebut sekolah ujung Desa, karena letaknya di paling ujung desa sebelah timur.

Namun meskipun letaknya di desa, tak menyurutkan semangat pemerintah untuk tetap memberikan fasilitas yang terbaik dalam proses belajar mengajar. Hal ini dibuktikan dengan adanya relaksasi dana BOS setiap tahunnya.

          Dana BOS inilah yang digunakan sekolah dalam pemenuhan kebutuhan belajar mengajar. Mulai dari pemenuhan fasilitas sekolah seperti meja, kursi, buku paket sampai pemenuhan kebutuhan lain yang menyangkut dengan proses belajar mengajar. Namun tak jarang SMAN 1 Sakra Timur harus menguras lebih banyak dana BOS untuk memenuhi fasilitas seperti buku paket, meja, kursi dan kebutuhan yang lain.

Hampir setiap semester meja dan kursi harus diganti karena rusak. Kerusakan meja kursi ini banyak disebabkan oleh tangan-tangan usil yang sering menjadikan meja, kursi sebagai tempat melampiaskan kekecewaan dan kemarahan. Anehnya lagi, setiap tahun buku paket di sekolah ini harus diganti dengan yang baru, padahal kalau dilihat dari ketahanan buku paket tersebut, bisa kita gunakan lebih dari satu tahun. Namun apa boleh buat hampir setiap tahun buku paket di SMAN 1 Sakra Timur harus dicukupi. Hal ini disebabkan oleh tak jauh dari tangan siswa yang tidak bertanggung jawab.

Dari data yang diperoleh yakni 1 macam buku paket yang berjumlah lebih dari 25 buah bisa bertahan tidak lama. Hal ini disebabkan oleh siswa yang masih belum bisa menerapkan sikap tanggung jawab, yaitu banyak siswa yang merusak buku paket dengan sengaja maupun tidak sengaja dan bahkan terdapat siswa yang membawa pulang buku paket tanpa meminta izin ke pihak penjaga perpustakaan. Dari data yang terkumpul banyak kita temukan fasilitas sekolah seperti buku paket, meja, kursi dan lain lain yang rusak karena kemakan usia, hampir 90% kerusakan ini disebabkan oleh tangan tangan usil siswa siswi SMAN 1 Sakra Timur.

 Lantas bagaimana bisa siswa siswi SMAN 1 Sakra Timur dapat melakukan hal tidak terpuji ini? Inilah yang muncul dalam benak kita. Sebagian orang mungkin berpikir, hal ini dapat terjadi karena kurangnya pendidikan moral. Tapi menurut Ustadz Mashur S.Ag bahwa seorang anak akan tidak bermoral apabila di dalam benaknya sudah tidak ada lagi bibit kesadaran yang tumbuh.

Besarnya kesadaran seorang siswa dapat dilihat dari seberapa besar rasa tanggung jawab siswa dalam menjaga fasilitas yang ada. Kesadaran ini dapat tumbuh dengan beberapa faktor pendorong di antaranya: 

  1. Adanya rasa takut yang tertanam pada setiap diri siswa.Rasa takut yang tumbuh akan menjadikan diri seorang siswa bisa mengerem diri untuk tidak melakukan hal-hal yang dapat merugikan orang lain. Pada hal ini pendidikan agama Islam sangat berperan penting dalam menjadikan siswa SMAN 1 Sakra Timur menjadi lebih mengenal arti lebih dalam tentang  perbuatan-perbuatan yang berbau dosa.
  2. Munculnya sikap integritas pada setiap siswa. Dengan meningkatkan integritas siswa SMAN 1 Sakra Timur akan menjadikan siswa menjadi berkepribadian yang baik sesuai dengan tuntunan UUD 1945. Untuk menjadikan seorang siswa berintegritas tinggi, sekolah dapat  meningkatkan ilmu pendidikan kewarganegaraan menjadi lebih kental lagi di kalangan siswa.

Selain itu juga, untuk meningkatkan suatu kesadaran siswa SMAN 1 Sakra Timur akan pentingnya rasa tanggung jawab dalam menjaga fasilitas sekolah, hukuman juga perlu ditegakkan. Hukuman atau lebih dikenal sanksi  sangat berperan besar dalam meningkatkan kesadaran siswa. Di mana dengan ditingkatkannya suatu sanksi akan menumbuhkan rasa takut bagi siswa untuk melakukan perbuatan tidak terpuji tersebut.

Jadi saya sangat setuju jika, di SMAN 1 Sakra Timur diterapkan sanksi berupa denda yang disesuaikan nominalnya, sesuai dengan besar kecilnya perbuatan yang dilakukan seorang siswa itu. Disini pihak sekolah sangat berperan aktif dalam proses penjatuhan sanksi.

Leave a Reply