Reporter: NURHIDAYATI
Senin, 21 September 2020, 09.00 Wita
smansakti.sch.id, Lepak – Lombok merupakan pulau yang terkenal dengan gunung Rinjani. Pulaunya kecil tapi gunungnya tinggi menjulang di angkasa. Selain itu Lombok juga terkenal dengan bagusnya kualitas daun mas atau tembakau sebagai mata pencaharian masyarakat.
Hasil investigasi di Dusun Jorong, Desa Lepak Kecamatan Sakra Timur Kabupaten Lombok Timur. Saat ini bertepatan dengan hadirnya pandemi covid 19, menjadikan para petani tembaku berpindah profesi. Bila dirata-ratakan, hampir 50 persen petani tembakau tidak lagi menanam tembakau, melainkan menanam jagung, bawang merah, cabai, atau tomat. Bahkan beberapa dari mereka membiarkan sawahnya terlantar, tidak menanam apa pun.
Menurut Amak Bokah, pengopen terkenal di wilayah Jorong Desa Lepak Kecamatan Sakra Timur, “Perpindahan hati petani tembakau ini diakibatkan oleh rasa jera sekaligus takut untuk jatuh dilubang yang sama. Bayangkan saja, hasil penjualan tembaku tahun 2019 masih belum cair hingga September 2020 ini. Parahnya lagi, Covid-19 sudah menghajar tanpa ampun. Tentu saja, kami kelimpungan. Teler. Syukur saja tidak menjadi gila,” ujarnya.
Pengakuan Ratna, istri Amaq Bokah, “Eee, parahnya lagi. Ada juga kami tidak dibayar sama sekali,” tegasnya.
Hal inilah yg menjadi sumber fobia dari para petani Daun Mas Lombok, yang tak ingin jatuh dilubang yang sama dan memilih untuk mencari titik aman dengan cara berpindah ke lain hati dalam artian untuk tahun ini para petani memilih untuk tidak menanam tembakau.